Senin,1 Mei 2023 keluarga besar Perguruan Muhammadiyah Al-Mujahidin laksanakan Syawalan Idul Fitri 1444 H di Masjid Agung Al Ikhlas bersama Ir. H. Ahmad Syauqi Suratno, M.M. Kegiatan inti syawalan diisi dengan kajian bertajuk "Membangun Silaturrahmi dengan Jiwa yang Bersih". Dihadiri oleh pimpinan-pimpinan Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) serta turut hadir pula seluruh guru-karyawan Perguruan Al-Mujahidin KB-TK-SD-SMP-SMA-PONPES beserta keluarga. 

Pra-acara diawali dengan penampilan pembacaan Q.S. Al-Lahab dan tafsirnya oleh KB Al-Mujahidin dan gema wahyu illahi oleh Ustaz Sujadi, S.Pd.I. Kemudian  dilanjutkan pembacaan ikrar syawalan yang dipimpin oleh Ustaz Aam Sugasto, M.M. 

Diawali dengan sambutan pertama oleh Ustaz Agus Suroyo, M.Pd.I., selaku perwakilan Perguruan Al-Mujahidin. Dalam sambutannya, Ustaz Agus berpesan agar selalu bersinergi dalam mengembangkan Al-Mujahidin.

"Perlunya sinergi antara Perguruan Al Mujahidin (KB hingga Ponpes) dalam mambangun persyarikatan sangat diperlukan. Saatnya kita sebagai generasi muda bertanggung jawab atas kelanjutan perjuangan para perintis Muhammadiyah. Al-Mujahidin adalah bagian dari persyarikatan Muhammadiyah, maka kita harus melaksanakan putusan organisasi dengan sami'na wa athona", tutur Ustaz Agus Suroyo.

Sambutan yang kedua disampaikan oleh Drs. H. Sadmonodadi, selaku Ketua PDM Gunungkidul. Atasan siap mendorong segala kegiatan yang bermanfaat bagi perguruan Al-Mujahidin.

"Dalam melaksanakan segala sesuatu perlunya kita bersikap tawadhu/rendah hati, tanpa kesombongan. Alhamdulillah dengan kerja keras, kita telah melihat kualitas Al-Mujahidin. Akan kita dorong seluruh kegiatan yang bertujuan untuk mendorong Perguruan Al-Mujahidin, tentu kegiatan yang bagus dan bermanfaat".

Dilanjutkan dengan sambutan yang disampaikan oleh Ustaz Akhid Bazari, BA., selaku pendiri Perguruan Muhammadiyah Al Mujahidin. Dalam sambutannya, Ustaz Akhid menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada seluruh pejuang Al-Mujahidin.

Acara berlangsung hangat, dibersamai dengan Ir. H. Ahmad Syauqi sebagai pengisi kajian. Dalam kajiannya disampaikan bahwa silaturrahmi perlu diawali dengan jiwa yang bersih, kembali suci. Syawal tidak bisa lepas dari ramadan, dalam Q.S. Al Imran ayat 183, ramadan ada 4 hikmah (puasa ditujukan pada orang-orang beriman, puasa merupakan kewajiban, puasa merupakan kebiasaan, dan puasa akan membawa mereka yang bertaqwa). Kemudian, perlunya adab yang baik akan menciptakan manfata yang sangat besar. Pentingnya berjiwa ikhlas dalam membangun silaturrahmi. Kajian ditutup dengan tanya-jawab dan doa bersama.